Muzeyyen Salik Banner

Tren Fashion Indonesia Yang Ramah Lingkungan

 

tren fashion ramah lingkungan
Saat ini trend fashion di Indonesia sangat menjamur, banyak muda mudi yang tidak ingin kehilangan momen sebagai trend mode mereka. Citayum Fashion Week adalah bukti nyata bahwa kawula muda di Indonesia mampu mengekpresikan dirinya melalui fashion yang mereka kenakan. Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa fashion yang ramah lingkungan juga sedang tren di Indonesia.

Para home industri maupun perusahaan besar sudah mulai memproduksi beberapa pakaian yang ramah lingkungan. Mulai dari pemilihan bahan yang digunakan untuk pembuatan kain, energi yang digunakan, serta meminimalisir limbah sisa olahan yang membahayakan untuk kehidupan kedepan. 

Tanpa kita sadari ternyata banyak sekali bahan disekitar kita yang bisa digunakan untuk pembuatan kain yang lebih ramah lingkungan. Bahan-bahan itu berasal dari beberapa tumbuhan serta hewan yang diolah dengan baik dengan meminimalisir dampak buruk untuk lingkungan. Bahan-bahan ini juga dapat terurai dengan lebih mudah.

Jenis bahan kain ramah lingkungan

Jenis Bahan Kain Ramah Lingkungan

Nyatanya di lingkungan sekitar kita banyak dijumpai bahan yang bisa digunakan untuk pembuatan kain yang ramah lingkungan. Hanya saja kita perlu wadah untuk terus belajar dan mengembangkan bahan-bahan tersebut menjadi sebuah karya yang mampu mendukung lingkungan kita untuk jangka yang lebih panjang.

Kapas Organik

Kapas menjadi salah satu bahan yang paling banyak digunakan di dunia industri pakaian. Penggunaan kapas organik jauh lebih baik daripada menggunakan kapas konvesional. Sebagian kapas organik ditanam di tanah tadah hujan, ini akan mengurangi tekanan pasokan air karena menggunakan 88% air lebih sedikit. 

Produksi kapas organik juga tidak menggunakan bahan kimia beracun ini karena pelarangan pestisida yang dalam proses produksi kapas organik. Ini membuat struktur tanah tetap sehat yang dapat menarik karbon dari atmosfer serta berpengaruh baik untuk iklim. Kapas organik tidak dibuat dengan bahan kimia yang apabila terurai tidak begitu memberikan efek yang berbahaya untuk bumi. Proses terurainya kapas organik juga tidak membutuhkan waktu lama yaitu hanya membutuhkan waktu sekitar lima bulan saja.

Serat Bambu

Bambu merupakan tanaman yang hampir tidak membutuhkan pestisida untuk dapat bertahan hidup, ini membuat bambu lebih ramah lingkungan. Bambu juga secara alami tahan terhadap serangan hama. Tidak itu juga pohon bambu tidak membutuhkan perawatan khusus. Bahkan pohon bambu yang ditebang akan degan sendirinya mengeluarkan tunas yang akan menjadi pokok bambu yang besar.

Bahan kain dari serat bambu tidak lembab dan sangat cocok untuk daerah tropis seperti di Indonesia. Serat bambu mempunyai kapilaritas yang sangat tinggi, yang membuat penyerapan air lebih cepat dan melepaskannya kembali ke udara. Bahan kain dari serat bambu ini lebih kuat dari katun biasa, serta dapat terurai dengan mudah oleh alam. Kain dari serat bambu sangat lembut, hypoallergenic, mudah menyerap keringat, dan anti bakteri.

Serat Murbei

Serat Murbei merupakan serat yang bisa dibilang cukup mahal. Serat ini menghasilkan sutra dengan bantuan ulat sutra murbei. Di dalam kain sutra terdapat asam amino yang menjadikan kain terasa halus, lembut, dan nyaman untuk digunakan. Kain dengan bahan sutra ini memiliki daya serap air yang tinggi. Untuk kalian yang ingin pergi disiang hari tidak perlu khawatir. Karena kamu akan tetap nyaman dan adem dengan baju yang berbahan sutera. 

Agar lebih menunjang dalam mendukung kegiatan ramah lingkungan semua home industri maupun perusahaan besar dalam memproduksi kain sutera diharapkan mampu mengembangkan ulat-ulat sutra lebih baik agar tidak terjadi kepunahan. Meminimalisir penggunaan bahan kimia dalam proses produksi kain sutra serta penggunaan air.

Serat Wol

Serat wol merupakan salah satu jenis bahan tekstil yang paling banyak dipakai. Wol bersifat ramah lingkungan karena reusable (dapat digunakan berkali-kali) dan dapat didaur ulang. Selain itu wol juga temasuk jenis kain yang tahan lama dan mudah terurai secara alamiah di tanah.

Kain wol bersifat anti air secara alami di bagian permukaannya, hal ini membuat para pemakainya merasa tetap kering dan nyaman bahkan saat cuaca lembap. Uniknya bagian tengah serat wol tetap dapat menyerap air hingga dua kali beratnya, namun tetap terasa kering saat disentuh. 

Serat Pohon Pisang

Serat pohon pisang terbukti menjadi salah satu serat yang paling kuat hampir mendekati kualitas serat bambu.Pohon pisang sangat ramah lingkungan karena karakter pohon pisang yang tidak memerlukan banyak air dan dapat tumbuh di tanah yang sama tanpa perlu penyuburan kembali.

Penanaman pohon pisang tergolong sangat mudah tidak memerlukan bahan kimia serta memiliki akar yang kuat dan panjang untuk mencari sumber air. Kain dengan bahan dasar pohon pisang dapat terurai di tanah dengan baik.

Serat Rami

Serat rami dihasilkan dari tanaman rami yang merupakan tanaman berumpun yang biasa diambil bijinya untuk bahan tepung bahkan minyak.Tanaman rami menjadi salah satu serat pakaian tertua di dunia. Uniknya kain rami akan semakin lembut jika sering dicuci. Pakaian dengan bahan dasar Rami tergolong ramah lingkungan karena rami mampu tumbuh tanpa air dan tanpa pupuk.

bahan kain ramah lingkungan

Tencel

Tencel atau lyocell dikenal eco friendly atau ramah lingkungan. Tencel terbuat dari pohon eucalyptus atau populernya adalah kayu putih. Pohon kayu putih hampir sama dengan pohon bambu yang dalam pertumbuhannya tidak membutuhkan pestisida.Walaupun proses produksinya memerlukan bahan kimia, tetapi yang digunakantetap aman dan ramah lingkungan bahkan dapat digunakan berulang kali. Pakaian dengan bahan tencel atau lyocell ini cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia karena bahannya yang adem dan menyerap keringat.

Serat Kasmir

Serat Kasmir sangat dikenal ramah lingkungan karena serat ini berbahan dasar serat protein kedelai dari sisa produksi industri makanan, seperti tahu dan tempe. Penyerapan air dari kain berbahan dasarr kedelai ini bisa dibilang mirip dengan kapas. Penggunaan serat kasmir untuk pakaian biasanya digunakan untuk pakaian-pakaian formal.

Sisal Fiber

Sisal atau nama lainnya Agave Sisalana merupakan tanaman penghasil serat alam dengan keunggulan mempunyai serat yang kuat dan sangat potensial. Sisal tergolong ramah lingkungan dan dapat tumbuh dalam kondisi tanah yang kering. Serat sisal dalam dunia tekstil digubakan sebagai bahan dasar linen. Keunggulan serat sisal lainnya adalah dapat menyerap keringat dengan baik.

Serat Bast

Serat bast bersumber dari tanaman denganbatang yang terdiri dari inti kayu dan kulit berserat, seperti rami dan jelatang. Serat ini termasuk ramah lingkungan karena tahan terhadap hama dan penyakit serta konsumsi air yang sedikit. Serat bast juga dapat terurai secara alami.

Serat Hemp

Serat hemp juga merupakan serat alami ramah lingkungan. Bahan ini hampir mirip dengan linen tetapi memili serat yang lebih kasar tetapi bisa menyerap air. Biasanya, serat ini digunakan untuk kombinasi baju dan aksesoris. Proses pertumbuhan serta produksi tanaman hemp tanpa menggunakan bahan kimia sehingga seratnya lebih kuat. Keunggulan lain dari serat hemp yaitu sisa produksi dan pakaiannyapun dapat diolah menjadi kompos sama halnya dengan linen.

Linen

Bahan kain linen terbuat dari tanaman rami, yang pada umunya ditanam pada kondisi tanah yang kering, bahkan dapat ditanam dalam kondisi tanah yang buruk sekalipun. Bahan linen  termasuk ramah lingkungan karena proses produksinya dengan meminimimkan bahan kimia dantidak boros penggunaan air. Selaşn itu limbah sisa produksi dan sisa pakai juga bisa dibuat kompos.

ecoprinting

Teknik Pengolahan Bahan Sebagai Tren Fashion Indonesia Yang Ramah Lingkungan

Konsep sustainable fashion merupakan tren baru di dunia fashion. Yang bertujuan untuk memproduksi pakaian dengan kualitas lebih baik serta ramah lingkungan. Adapun beberapa teknik pengolahan bahan sebagai tren fashion di Indonesia yang ramah lingkungan adalah sebagai berikut:

Ecoprinting

Ecoprinting merupakan teknik membatik yang ramah lingkungan dengan menggunakan beberapa dedaunan dan tanaman lainnya unruk proses pewarnaan kain. Dilihat dari bahan bakunya teknik ecoprinting memberikan manfaat dengan menghasilkan produk yang ramah lingkungan.

Dalam proses ecoprint, dikenal dengan dua teknik pewarnaan, yaitu teknik iron blanket dan teknik pounding. Untuk teknik iron blanket, langkah awal yang dilakukan adalah mordanting (pembersihan kain dari kotoran). Proses ini sama seperti mencuci pakaian, kemudian dilanjutkan dengan proses pewarnaan dengan menggunakan pewarna bahan alam  seperti dedaunan yang direndam bersama larutan cuka. Hai ini bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada dedaunan dengan maksimal.

Setelah pewarna siap, bentangkan kain yang sudah dibersihkan dan tempelkan dedaunan yang sudah direndam dengan larutan cuka. Kemudian gulung dengan pipa pralon lalu ikat dengan tali. Tahap terakhir kukus kain yang telah diikat selama 2 jamç

Sedangkan untuk teknik pounding hampir sama dengan proses teknik iron blanket. Hanya saja pada proses terakhir teknik pounding dilakukan dengan cara memukul daun pada kain menggunakan palu kayu untuk mengeluarkan warnanya. Dan setelah itu kain langsung dijemur di bawah sinar matahari tanpa melalui proses pengukusan.


daur ulang bahan denim

Daur Ulang Bahan Denim

Denim menjadi bahan yang paling banyak digunakan untuk membuat pakaian. Mendaur ulang bahan denim yang mungkin sudah tidak terpakai menjadi sebuah design fashion baru adalah sebuah terobosan yang ramah lingkungan. Bahkan model ini menjadi salah satu trend fashion yang digandrungi kawula muda. 

Pemanfaatan denim lama memberikan manfaat ganda , yang pertama dapat mengurangi limbah fashion, yang kedua melahirkan busana baru tanpa mengeluarkan kocek yang berlebihan. Pengolahan ulang bahan denim ini bisa menggunakan teknik patchwork. 

daur ulang gaun pengantin

Daur Ulang Gaun Pengantin

Mendaur ulang gaun pengantin adalah salah satu solusi untuk para designer. Pemanfaatan gaun pengantin yang mungkin sudah ketinggalan jaman dapat dirubah menjadi gaun pengantin yang indah dan tidak akan ketinggalan jaman. Proses reusable gaun penggantin menjadi salah satu fashion yang ramah lingkungan.

Bahkan gaun pengantin itu sendiri juga bisa diaplikasikan dengan menggabungkan bahan sutra atau bahan lainnya yang lebih ramah lingkungan lagi.

patchwork

Patchwork

Pemakaian kain bekas yag digabungkan atau dikenal dengan teknik patchwork adalah sebuah karya yang luar biasa untuk dipadukan menjadi sebuah trend fashion yang unik. Design yang dihasilkan dari teknik patchwork ini biasanya cenderung mempunyai warna yang mencolok dan menarik. 

Pemanfaatan kain perca atau potongan kain lainnya dikatakan ramah lingkungan karena mengurangi limbah tekstil. Tidak hanya sekedar pakaian teknik patchwork dapat diaplikasikan ke barang lain seperti tas, sepatu, selimut, atau aksesoris lainnya.

Berikut adalah contoh tren fashion Indonesia yang ramah lingkungan. Dengan adanya tren fashion ramah lingkungan diharapkan kita semua ikut andil dalam memilih bahan serta memanfaatkan bahan dengan baik dan benar untuk mengurangi emisi karbon. 
tren fashion
tren mode indonesia
Banyaknya bahan ramah lingkungan disekitar harus mulai dimanfaatkan dan diolah serta beralih untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Untuk mewujudkan tren fashion Indonesia yang ramah lingkungan mari kita menjadi bagian dari  "Laruna Indonesia Fashion Forum" dan daftarkan dirimu segera sebagai kontributor Laruna di https://laruna.id/contributor/ . Mari dukung tren fashion Indonesia yang ramah lingkungan bersama Laruna.



Müzeyyen Salik
Seorang ibu rumah tangga yang menyukai kerajinan tangan, belajar hal baru, dan pantang menyerah.

Related Posts

7 komentar

  1. Bahan linen yang lagi bikin aku kesengserem sekarang. Sama pewarnaan yang memakai bahan alami dari dedaunan bunga dll.

    BalasHapus
  2. Betul sekali...harus mulai aware dengan fashion yang ramah lingkungan. Kadang tidak merasa kalau sering buang2 pakaian itu bisa mencemari lingkungan

    BalasHapus
  3. Saat ini juga sedang marak teknik eco printing ya, warnanya bagus-bagus. Teknik ini juga diadop untuk menstimulus motorik anak lo

    BalasHapus
  4. Teman-teman pengajar di sini banyak yang menerapkan eco printing pada pengajaran kesenian, prakarya, dan juga Pendidikan Lingkungan Hidup. Semoga menjadi langkah baik di bidang pendidikan dalam mengenalkan fashion yang ramah lingkungan

    BalasHapus
  5. Bahan yang ramah lingkungan dapat membantu kita dalam menjaga kualitas kesehatan, mengurangi limbah yang berbahaya,

    BalasHapus
  6. tahu akan hal ini bikin lega sejenak. Semoga masyarakat Indonesia konsisten menyebarkan tren fasyen yang ramah lingkungan sbg upaya mengurangi emisi karbon ya mbak.

    BalasHapus
  7. Dari segi kenyamanan, kain yang bahannya organik juga memang jauh lebih nyaman. Dipakai adem, nggak panas dan gak bikin iritasi ketika bergesekan dengan kulit... Kalo denim, jujur, aku kurang begitu suka bahan denim ini

    BalasHapus

Posting Komentar